Minggu, 09 April 2023

NAIK PESAWAT, BELI SATU TIKET DAPAT TIGA KURSI

Tanggal 2 April 2023 saya mendapat tugas ke Saudi Arabia untuk melakukan akreditasi Sekolah Indonesia Makkah (SIM).  Tiket penerbangan dibelikan oleh Koperasi yang ada di Kantor Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Jakarta.  Saya bertugas bersama Pak Malik (Dr. Ir. Abdul Malik, MA).  Kami sepakat naik Garuda yang berangkat dari Jakarta pukul 00.30 tengah malam.  Jadi tanggal 1 April lewat 30 menit.

Mengapa memilih penerbangan itu?  Ya, alasan klasiknya nasionalisme biar dapat membantu “membesarkan” Garuda, sebuah maskapai BUMN yang “baru sakit” dan sampai sekarang belum pulih. Kedua, dengan berangkat tengah malam, pukul 05.45 sudah sampai Jeddah, dengan harapan hari itu yang kebetulan hari minggu dapat umrah, sebelum besuk paginya (Senin tgl 3 April 2023) mulai bertugas. Jadi ngiras-ngirus, ya bertugas tetapi juga dapat umrah.  Teman-teman berkomentar umrah gratis alias umrah dibayari negara.

Ketika sampai bandara dan ingin check in di counter Garuda, saya diberitahu petugasnya bahwa saya terbang dengan Saudi Arabia Air, joint operation dengan Garuda.  Kaget juga, karena saya tidak memperhatikan kode penerbangan pesawatnya.  Setelah saya melihat tiket ternyata betul, kode penerbangangannya 4 angka. Tidak 3 angka seperti Garuda.  Saya diantar oleh isteri dan anak-cucu (Bim-Lala-Freya dan Bragi) pindah ke counter Saudi Air.  Check in lancar dan saya datang awal, sehingga dapat giliran pertama. Saya bersama Gus Malik (begitu saya biasa memanggil Pak Malik), minta diberi kursi yang di lorong, agar mudah kalau perlu ke toilet.Juga kalau ada yang depannya longgar.  Alhamdulillah, dipenuhi petugas. Saya dapat kuri 54 D dan Gus Malik 54 E.

Saat biarding saya kurang perhatian, yang jelas sangat cepat.  Nah begitu pintu pesawat ditutup, pramugari mengumumkan bahwa pesawat kosong dan penumpang boleh pindah ke kursi lain.  Kesempatan baik. Saya segera pindah ke kursi 53 C, dengan harapan kursi 53 A dan 53 B tidak terisi, sehingga nanti bisa tidur selama penerbangan.  Alhamdulillah, kesampaian.  Saya dapat tidur selonjor dengan nyenyak di 3 kursi pesawat.  Coba tidak dapat seperti itu, tentu capai karena terbang selama sembilan jam non stop.

Juga ada yang menarik terbang dengan Saudi Air.  Pramugari dan pramugaranya orang Indonesia. Dari wajahnya hanya seorang pramugari yang mungkin orang Arab dan keturunan Arab, tetapi yang bersangkutan berbahasa Indonesia fasih layaknya orang Indonesia. Makanan yang disajikan dengan masakan Indonesia. Mungkin karena take off di Jakarta atau karena sebagian besar penumpangnya orang Indonesia.

Tanggal 8 April 2023 pukul 00.30 saya pulang dengan pesawat Garuda.  Saya pulang sendirian, karena Pak Malik ke Madinah dahulu sebelum balik ke Indonesia.  Saya cek di tiket tertulis kode penerbangan GA 983, berarti  pulang dengan pesawat Garuda.  Saya dapat info dari Pak Mubarak, kalau Garuda di terminal Haji beda dengan Saudi Air yang di terminal internasional.  Alhamdulillah Pak Mubarak (wakil kepala SIM) mengantarkan, karena menurut informasi di terminal Haji agak ruwet dan jarang ada taksi.  Apalagi menurut informasi teman yang visitasi ke Riyadh dan sudah pulang lebih dahulu pesawat Garuda penuh dengan jamaah umrah.

Saya datang ke terminal Haji sekitar pukul 21.30 dan kaget karena yang antri check in sangat panjang dan sebagaian besar jamaah umrah dengan koper besar-besar.  Saya punya GFF platinum dan dibantu pak Mubarak yang lancar berbahasa Arab, sehingga dapat chek di jalur khusus dan mendapat kursi nomor 22 D.

Ketika boarding kurang teratur karena jamaah tidak mau antre satu-satu. Jumlahnya juga sangat banyak. Saya tidak kaget karena sudah mengalami kejadian seperti itu ketika umrah.  Mungkin sebagian jamaah belum terbiasa naik pesawat, sehingga takut tidak kebagian tempat kalau dapat antrean di belakang.

Setelah semua masuk dan pintu pesawat menjelang ditutup, saya melihat kursi 22 A,B,C kosong. Demikian pula kuri 21 A,B,C, sehingga saya bertanya ke pramugara boleh saya pindah ke 22 C. Alhamdulillah boleh dan sampai pesawat mulai bergerak tidak ada penumpang yang pindah ke 22 A dan 22 B, sehingga akhirnya saya dapat tidur selonjor di atas 3 kursi pesawat, seperti berangkatnya.  Alhamdulillah.  Jadi tebang Jakarta-Jeddah pergi-pulang, saya dapat tidur nyenyak di atas 3 kursi.  Pada hal hanya memberi 1 kursi dan itupun kelas ekonomi.

Penerbangan berjalan lancar dan alhamdulillah landing di bandara Cengkareng pukul 14/06 WIB. Ketika membagi makanan setelah peswat terbang dengan stabil, pramugari mengumumkan makanan tersebut sebagai makan saur bagi yang berpuasa.  Pramugari juga mengumumkan saat insyak tiba dan saat waktunya sholat subuh dan dhuhur tiba.

Tidak ada komentar: