Rabu, 02 September 2015

MEMBUAT YANG SEDERHANA MENJADI MENARIK


Selama 1 minggu berwisata di Edinbrugh, saya mengamati berbagai hal.  Simpulan saya orang Edinbrugh mampu mengolah sesuatu yang sebenarnya sederhana menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat.  Seperti yang saya ceritakan belajar Urban Farming ke Edinbrugh, sebenarnya sederhana saja, yaitu menanami halaman atau lahan kecil yang kosong dengan sayuran atau tanaman yang bermanfaat.  Karena lahannya kecil, maka arah tanaman bukan untuk dijual tetapi untuk dikonsumsi sendiri.  Anak saya menanam 1 pohon apel, 2 batang cabai, sekitar 10 batang kentang, 20an bawah putih dan sebagainya, dengan perhitungan kalau sudah berbuah sudah cukup untuk kebutuhan sendiri.
Ketika mengunjungi toko yang dikelola oleh NGO New Leaf, dimana Kiki ikut mendirikan, juga sederhana.  Barang yang dijual tidak jauh berbeda dengan toko bahan makanan yang lain, misalnya beras, sayuran, roti dan sebagainya.  Namun semua bahan yang dijual adalah organik dan dipastikan tidak mengandung pestisida.  Semua barang disebutkan dari negara mana asalnya dan siapa supliernya.  Intinya barang-barang itu diproduksi oleh petani biasa (kecil) dan bukan konglomerat, karena tujuannya membantu petani/pengrajin kecil.  Misalnya roti yang dijual adalah roti produksi industri rumah tangga.






Karena tujuannya seperti itu, dalam iklan di websitenya juga dijelaskan berbagai hal tentang barang yang dijual.  Bahkan jika harga barang naik dijelaskan, misalnya karena beberapa hari tidak ada matahari maka produksi ayam peternakan kecil turun.  Juga dijelaskan kopi diimport dari negara X dan diproduksi oleh petani wanita agar mereka mampu menyekolahkan anaknya.  Jika diperkirakan harga barang anak naik atau sebaliknya turun juga dijelaskan dalam web.  Intinya toko itu tidak profit oriented, tetapi membantu petani/pengrajin kecil akan dapat berkembang dan sebalinya juga membantu pembeli untuk mendapatkan barang yang jelas asalnya dan jelas mengapa harganya sekian.  Dan ternyata toko itu memiliki pembeli loyal dan bahkan ketika tokonya pernah memerlukan modal tambahan, konsumen mau meminjami uang tanpa bunga.
Obyek wisata yang disuguhkan oleh Scotland sebenarnya juga sedehana, tetapi dikemas dan dirawat dengan baik.  Taman di kota terawat dengan baik, ada bangku-bangku panjang untuk duduk yang ternyata sumbangan. Dalam setiap bangku itu tertulis nama orang atau lembaga penyumbang atau didedikasikan kepada siapa.  Di dekat taman kota ada “demonstasi orang mengawang” yang semua tahu rahasianya.  Orang itu berbaju karung suwar suwir dengan tangan kiri seakan memegang tongkat.  Saya tahu tongkat itu sebenarnya batang besi yang dilas di plat besi tebal, tetapi ditutupi dengan karpet warna hijau.  Tongkat itu diberi besi penyangga untuk bahan orang tersebut, tetapi penyangga itu ditutupi dengan pakaian dari karung yang suwar-suwir.


 
 
 
Kastil Urquhart yang populer (gb kanan), sebenarnya hanya reruntuhan kastil yang berada di pulau kecil di pinggiran sebuah danau.  Benar-benar hanya reruntuhan karena tinggal bekas-bekas tembol dan lain-lainnya.  Namun reruntuhan itu dirawat dan dibuat seakan-akan di dalam sebuah taman.  Juga dibuatkan jembatan yang indah, sehingga pengunjung dalam menyeberang ke pulai itu dengan aman.
Ada lagi stasiun kecil dan difungsikan juga sebagai musium kereta api. Orang dapat masuk ke ruangan kecil yang disebut musium.  Di dalamnya tersimpat barang-barang kuno, seperti timangan kuno, alat pengatur sinyal kuno dan gambar-gambar yang menceritikan bagaimana proses pembuatan jalur kereta api di daerah itu.
Di halaman ada gerbong kereta api bekas yang disulap menjadi restoran (gb kanan).  Gerbong ditumpangkan di atas sepotong rel, sehingga seakan-akan masih tetap jalan. Cat dan ornamen tetap dipertahankan seperti gerbong aslinya.  Hanya bagian dalam, kursi-kursinya diambil dan disulap menjadi ruangan restoran yang indah.  Setiap meja makan diberi lilin, sehingga terkesan romantis.
Kereta api uap yang sekarang sudah berfungsi karena diganti dengan kereta listrik, diubah menjadi kereta wisata.  Orang dapat berwisa dengan baik kereta api kuno dan bersuara jes-jes-jes, persis seperti kereta api yang saya lihat jaman dulu.  Semuanya serba kuno tetapi dirawat dengan baik.  Barang bekas tetapi justru dimanfaatkan menjadi sesuatu yang menarik.
 
 

Tidak ada komentar: