Sabtu, 13 April 2013

TALAUD: DILUAR DUGAAN


Tahun 2013 ini Universitas Negeri Surabaya melaksanakan program SM3T (Sarjana Mengajar di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal) di empat kabupaten, yaitu Kab. Sumba Timur, Kab. Aceh Singkil, Kab. Talaud dan Kab. Maluku Barat Daya.  Berarti ada tambahan tiga kabupaten dibanding tahun lalu, yang hanya satu kabupaten, yaitu Kab. Sumba Timur.

Pada saat mengantar peserta, saya tidak dapat ikut karena ada acara lain yang tidak dapat saya tinggalkan.  Oleh karena itu, ketika Bu Lutfi (Prof Lutfiah Nurlaela) menawari ikut monitoring dan evaluasi, saya segera menyanggupi.  Melihat lokasi dan jadwal yang disodorkan, saya memilih pergi ke Kab. Talaud.  Pilihan itu karena saya belum pernah ke Talaud dan jadwalnya pas saya agak longgar.

Sebelum berangkat saya bertanya kepada Bu Lutfi, apa yang harus saya bawa.  Apakah saya harus membawa sepatu kets dan sebagainya?  Bu Lutfi menjawab, perlu membawa sepatu kets dan jaket.  Mendapat jawaban itu, saya membayangkan kondisi Kab. Talaud mirip dengan Kab. Sumba Timur, sehingga saya harus membawa sepatu kets dan jaket.  Apalagi saya dapat informasi bahwa di Kab. Talaud saya nanti akan naik rakit, karena ada sungai yang belum ada jembatannya.  Sementara sekolah yang akan dikunjungi berada di seberang sungai tersebut.

Saya membayangkan kondisi Kab. Talaud gersang, jalan-jalan tidak baik, kampung kumuh, kondisi ekonomi masyarakat rendah dan sekolah-sekolah tampak kumuh dan sebagainya.  Oleh karena itu, sejak di Surabaya saya menyiapkan diri menghadapi kondisi tersebut. Termasuk menyiapkan berbagai hal yang terkait untuk menguatkan motivasi pengabdian peserta SM3T.

Namun, begitu menginjakkan kaki di bandara dan dijemput Ibu Susan (Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga/Dikpora), saya menyadari dugaan saya tersebut jauh dari kebenaran.  Jalan menuju kantor Dinas Pendidikan cukup mulus, rumah-rumah tertata rapid an lahan di kiri dan kanan jalan tampak hijau.  Memang jumlah kendaraan tidak banyak dan kalah banyak dibanding Sumba Timur.  Tetapi alam tampak lebih subur.

Hari itu juga kami (saya, Bu Lutfi, Bu Trisakti, Pak Sulaiman dan P Yoyok) langsung bergerak menuju tempat kami sudah di tunggu peserta SM3T.  Tempatnya di Desa Bulude Selatan.  Kami mulai bergerak dari kantor Dinas Dikpora sekitar pukul 13.30.  Jarak yang cukup jauh, jalan yang rusak parah di bagian pedalaman dan kondisi hari itu hujan, menyebabkan perjalanan lambat dan baru sampai di tujuan sekitar pukul 18.30.

Selama perjalanan saya menyaksikan kanan-kiri jalan dipenuhi kebun kelapa, kebuh cengkih dan kebun pala.  Memang kebun-kebun tersebut tampak masih tradisional dan kurang terawat secara baik.  Misalnya pohon-pohon kelapa banyak yang sudah tua dan tidak tampak peremajaan.  Demikian pula kondisi kebun pala dan kebun cengkih.

Namun pedesaan tampak bersih, banyak sekali bunga ditanam rapi di halaman rumah dan tepi jalan.  Jenis bunga yang paling banyak adalah bunga soka, yang do Surabaya termasuk bunga yang mahal. Halaman rumah ditanami tanaman sayur-sayuran dan tanaman bumbu untuk memasak.  Sekolah tampak bersih, halaman sekolah tertata rapi dengan tanaman bunga di sana-sini.  Kondisi gedung sekolah juga cukup baik, jauh lebih baik dibanding daerah lain, termasuk di pula Jawa.

Masyarakat Talaud ternyata sangat ramah dan memiliki budaya gotong royong yang masih cukup kuat.  Saya dapat informasi, makanan yang disajikan kepada kami dimasak oleh masyarakat sekitar sekolah.  Jika ada tamu ke sebuah keluarga, sudah biasa keluarga di sekitarnya  ikut membantu menyambut dan memberikan hidangan.  Saat saya melintas ada sekelompok orang yang sedang membangun rumah.  Ternyata pola gotong royong masih diterapkan untuk membangun rumah dan juga untuk memisahkan cengkeh dari tangkainya saat panen.

Saya juga melihat banyak antene parabola di rumah penduduk.  Konon hampir setiap rumah memiliki TV dan kultas.  Bahkan beberapa rumah memiliki freezer untuk menyimpan ikan hasil tangkapan.  Oleh karena itu saya meyakini kondisi sosial ekonomi masyarakat Talaud sangat baik.  Sayang, ketika bertanya berapa PAD Kab. Talaud saya tidak mendapatkan jawaban yang jelas.

Dua hari menjelalah Kab Talaud untuk mengunjungi banyak sekolah di Kab. Talaud, dalam benak saya berkecamuk pikiran dan pertanyaan.  Pertama, bagaimana situasi pedesaan tertata sangat rapi dan bersih.  Walaupun jalan banyak yang rusak berat, tetapi pedesaan tertata rapi dengan tanaman bunga di pinggir jalan dan halaman rumah.  Lahan di sekitar rumah penduduk tampak tertanami bunga, buah-buahan seperti jeruk, rambutan, mangga dan sebagainya.  Juga banyak tanaman sayuran dan empon-empon.  Konon itu dampak dari lomba desa yang setiap tahun dilakukan.  Saya masih penasaran, rasanya ada faktor lain yang membuat keadaan desa seperti itu.

Kedua, sekolah-sekolah tampak bersih dan tertata rapi.  Ruang kelas tampak bersih, kamar kecil bersih dan halaman sekolah ditanami banyak bunga.  Rasanya kondisi sekolah-sekolah di Kab. Talaud lebih baik dari sekolah-sekolah di daerah lain, termasuk di Jawa.  Beberapa guru menyatakan hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sangat baik, sehingga masyarakat banyak membantu sekolah.  Termasuk ketika kami datang, Kepala Desa dan warga sekitar ikut menyambut dan ikut menyediakan makanan.

Ketiga, jalan rusak berat. Yang baik hanya di sekitar ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan Beo.  Banyak jembatan yang utus atau sungai yang belum ada jembatannya.  Pada hal kebun kelapa, kebuh cengkih dan kebun pala tersebar di selurih daerah.  Hasil tangkapan ikan juga sangat banyak.  Banyak “gunungan” buah kelapa di tepi jalan dan banyak yang keluar tunasnya.  Mungkin terlalu lama menunggu angkutan. Terpaksa hasil kebun tersebut dipikul atau diangkut dengan gerobak sampai jalan yang dapat dilalui truk.  Sangat mungkin biaya angkut jadi sangat mahal.  Hasil tangkapan ikan juga hanya untuk konsumsi lokal.

Ke empat, teknologi pertanian dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan tampaknya belum menyentuh Kab. Talaud.  Pola tanam perkebunan kelapa, pala dan cengkih masih tampak tradisional dan tidak tampak ada peremajaan.  Kebun sepertinya tidak terpelihara dengan baik.  Melihat tingginya pohon kelapa yang mencapai lebih 30 meter dan pohon cengkih yang sudah 25 meter-an, semestinya sudah dimulai peremajaan.  Lokasi pohon kelapa yang “berserakan” menunjukkan itu tanaman lama yang belum diatur. 

Kelima, kondisi sarana-prasarana sekolah tampak sangat baik.  Namun jumlah guru sangat kurang.   SMP Negeri dan SMP Satu Atap yang saya kunjungi sangat kekurangan guru.  Ada SMP Negeri yang tidak memiliki guru bidang studi tertentu, misalnya IPA dan Bahasa Inggris.  Juga ada SD Negeri yang gurunya hanya dua orang termasuk kepala sekolah.  Banyak sekolah yang mengangkat guru honorer yang rata-rata tamatan SMA.

Dari kelima catatan tersebut, dapat dihipotesiskan bahwa Kab. Talaud memiliki modal kuat tetapi belum diolah dengan baik.  Kebun kelapa, cengkih dan pala serta ikan laut merupakan sumberdaya alam yang sangat besar.    Hanya saja, keduanya belum diolah dengan sentuhan teknologi yang memadai.  Dukungan prasarana ekonomi juga belum memadai.  Budaya masyarakat juga sangat baik.  Hanya saja, pendidikan belum ditangani dengan baik.  Jika pendidikan di Kab. Talaud maju, saya yakin akan mengubah pola pikir dalam berkebun maupun [ara nelayan.  Semoga menjadi pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait.

1 komentar:

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.