Minggu, 04 September 2016

KOREA ANIMATION HIGH SCHOOL



Lembaga ketiga yang kami kunjungi di Seoul adalah Korea Animation High School (KAHS), semacam SMK yang memiliki program khusus bidang animasi.  Sekolah ini terletak di sedikit pinggiran kota Seoul.  Lokasinya persis sebuah hook , sehingga memiliki dua pintu yaitu pintu depan dan pintu samping. Gedungnya sangat besar dan mewah.  KAHS punya asrama, ruang belajar untuk setiap siswa, ruang theater untuk memutar film atau ceramah yang dapat menampung seluruh siswa, fasilitas olahraga maupun musik.  Pokoknya sarananya sangat bagus.

KAHS memiliki empat jurusan yaitu TV & Film, Cartun, Animation, Games Program dengan jumlah siswa 300 orang, 36 guru. Jumlah siswa per rombel 25 orang.  19 orang merupakan guru bidang mayor, mirip guru produktif di Indonesia.  Semua guru berlatar belakang S1, sesuai dengan persyaratan di Korea Selatan. Guru bidang mayor wajib memiliki pengalaman di industri.

Kami diterima oleh Kepala Sekolah, dua orang guru dan satu siswa.  Ruang penerimaan sangat unik, dengan tata letak kursi melingkar mengelilingi meja bundar yang sangat besar.  Kursinya kursi duduk seperti sofa di Indonesia.  Begitu kami datang, di atas meja di depan tempat duduk kami sudah ada setumpuk buku  tentang KAHS, setumpuk CD contoh hasil kerja siswa dan teh dingin.  Tampak sekali KAHS sangat siap menerima rombongan kami.

Seperi tradisi Korea Selatan (mungkin) acara penerimaan diawali dengan pidato singkat darii Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan pemutaran film tentang KAHS.  Sayangnya semua menggunakan bahasa Korea.  Seorang guru bahasa Inggris yang masih muda bertugas menjadi penterjemah.  Mendapati situasi seperti itu, kami memutuskan yang mewakili rombongan memberikan sambutan Ibu Ir. Puji Lestari-pejabat di Kemdikbud dan diterjemahkan oleh Mas Wahyu-local guide selama kami di Seoul.  Tanya jawab dilakukan dalam bahasa Inggris dengan penterjemah guru bahasa Inggris dibantu siswa kelas 1 yang bahasa Inggris-nya sangat bagus, karena pernah tinggal di Kansas-USA selama 10 bulan.

Ada hal-hal yang menarik dari KAHS yang ingin saya bebagi dengan pembaca. Pertama, KAHS merupakan sekolah negeri sehingga gratis. Sebagai sekolah spesialisasi, memang KAHS mendapat dukungan biaya besar dari pemerintah. Walaupun tidak ada penjelasan tentang berapa biaya operasional KAHS, tetapi saya menduga sangat besar untuk membiayai praktek dengan sarana yang cukup canggih.

Kedua, persaingan masuk KAHS sangat ketat sehingga hanya mereka yang pandai yang dapat masuk.  Siswa yang ikut mendampingi waktu acara penerimaan kami, harus kursus selama satu tahun untuk dapat lulus tes.  Pada hal, bahasa Inggrisnya sangat bagus.  Tes masuk tidak hanya yang terkait dengan pelajaran di SMP, tetapi juga yang terkait dengan jurusan yang diambil-misalnya menggambar. Menurut guru bahasa Inggris yang mendampingi kami saat berkeliling melihat fasilitas sekolah, siswa KAHS cerdas-cerdas.

Ketiga, siswa harus kerja keras di KAHS. Tugas-tugas di KAHS sangat banyak, sehingga siswa harus kerja keras.  Pelajaran selesai pukul 16.  Tetapi setelah itu siswa ikut pelajaran ekstra, sesuai jurusan dan mintanya.  Di samping itu, mereka wajib belajar mandiri di ruang yang telah disediakan dan setiap siswa mendapat jatah meja, kursi, rak, layaknya mahasiswa S3 di negara maju.  Belajar mandiri berakhir pada jam 21 dan setelah kembali ke asrama tetapi pada umumnya mereka masih harus menyelesaikan tugas-tugas yang umumnya sampai pukul 24 atau bahkan sampai 01 dinihari.  Hanya dengan cara itu siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sangat banyak dari sekolah.

Ke-empat, setiap siswa harus menghasilkan sebuah produk sebelum lulus.  Produk sesuai dengan jurusan yang ditempuh.  Saya menerima sebuah buku komik kartun setebal 545 halaman yang merupakan tugas siswa dan juga sebuah CD berupa games hasil karya siswa.  Keduanya sangat bagus. Oleh karena itu pantas, jika setelah lulus atau bahkan sebelum lulus banyak siswa yang menghasilkan karya yang laku dijual ke industri.

Kelima, gaji guru setara dengan karyawan di Samsung yang selevel.  Saat saya bertanya bagaimana KAHS mendapatkan guru yang pandai dan berpengalaman di industri, ternyata ketemu kuncinya yaitu gaji guru yang sangat bagus, setara dengan di industri besar.  Guru bahasa Inggris yang mendamping kami, menjelaskan kebijakan itu belum terlalu lama.  Ibu dia yang dulu juga seorang guru belum menerima gaji sebaik sekarang.  Akibat dari kebijakan baru itu, kini banyak anak muda yang ingin jadi guru sehingga persaingan masuk ke Teacher College sangat ketat.

Ke-enam, guru di sekolah swasta dibayar oleh pemerintah sebesar rekannya di sekolah negeri dan seleksi masuknya juga dikendalikan oleh pemerintah.  Ini sungguh mengagetkan.  Ketika saya bertanya, bagaimana dengan guru di sekolah swasta, dijawab bahwa mereka diperlakukan persis di sekolah negeri.

Apakah itu yang menyebabkan lulusan KAHS sangat bagus dan terkenal di Korea Selatan?  Apakah itu yang menyebabkan Korea Selatan memiliki anak-anak muda yang ahli dalam animasi?  Jujur saya tidak tahu jawabannya.  Namun yang pasti, ke enam informasi itu layak untuk direnungkan sebagai bahan banding ketika kita ingin menyiapkan tenaga terampil tingkat menengah.  Semoga kita menjadi pebelajar yang baik.

Tidak ada komentar: