Apa penelitian
pengembangan (developmental research) dapat dilaksanakan dengan
kualitatif? Pertanyaan itu yang
mengganjal di benak saya beberapa minggu ini. Sekitar sebulan lalu, saya
ditugasi membaca 2 draft disertasi. Keduanya
menyebut jenis penelitiannya penelitian kualitatif, sedangkan desainnya
penelitian pengembangan. Saya jadi
bingung. Mungkin pembaca dapat memberi
pencerahan.
Sejauh yang saya
ketahui, penelitian kualitatif itu filosofinya naturalistik. Artinya lapangan (kancah) haruslah natural. Oleh
karena itu kehadiran peneliti tidak boleh membuat keadaan lapangan
berubah. Karena dalam penelitian
kualitatif, peneliti adalah instrumen utama, maka peneliti haruslah “menyatu” dengan lapangan dan bukan menjadi “orang
asing” disitu. Untuk itu peneliti harus
cukup lama di lapangan dan oleh orang-orang di lapangan sudah dianggap kawan,
sehingga orang-orang di lapangan akan berbuat apa adanya (natural) walaupun
peneliti disitu.
Observasi partisipasi
yang sering didorongkan dalam penelitian kualitatif maksudnya, peneliti
ikut-ikut kegiatan orang-orang dilapangan sambil mengamati. Dengan begitu, orang-orang di lapangan akan
menganggap peneliti sebagai temannya. “Maling
hanya mau bicara apa adanya dengan sesama maling”, mungkin prinsip itu yang
digunakan.
Sementara penelitian
pengembangan secara sengaja peneliti hadir untuk melakukan perubahan. Peneliti
hadir untuk mengembangkan sesuatu, misalnya mengembangkan model pembelajaran. Jadi peneliti akan difahami sebagai “orang
luar” oleh lapangan. Pertanyaan yang
muncul, “apakah orang-orang luar akan berbuat apa adanya di depan peneliti”. Secara logika tidak.
Yang menurut saya juga
riskan adalah, obyektivitas peneliti.
Karena yang diamati, ditanyakan dan sebagainya adalah “hasil karyanya
sendiri” sangat mungkin peneliti akan subyektif. Tentu ada trianggulasi, tetapi bagaimanapun
subyektivitas akan terjadi. Saya jadi
ingat prinsip di kedokteran yang sering saya dengar. Dokter itu tidak boleh mengobati isteri dan anaknya
sendiri. Konon ditakutkan ada ikatan
emosional, sehingga subyektif.
Itu yang saya fahami
selama ini. Saya berharap ada pembaca
yang memberi pencerahan, sehingga kebingunan saya hilang atau paling tidak
terkurangi. Semoga.