Selasa, 23 Juli 2013

IR FIRDAUS DAN JEJARING SOSIAL

Pada awal bulan ramadhan saya mendapat sms dari seseorang yang mengaku bernama Firdaus dan teman Pak Fasli Jalal (mantan Wamendikbud yang sekarang menjadi Kepala BKKBN).  Inti sms yang bersangkutan ingin silaturahim.   Saya tidat ingat siapa beliau, namun sms itu saya tanggapi dengan baik dan saya persilahkan datang ke kantor.

Setelah datang, saya baru ingat bahwa kami sering bertemu di kegiatan sosial.  Hanya saja selama ini saya tidak tahu  atau mungkin lupa namanya.  Mungkin karena tidak terlalu akrab dan profesinya berbeda.  Jadi ingat wajahnya tetapi lupa namanya.  Saya hanya ingat orangnya ramah dan cenderung banyak bicara.  Perawakannya sedang, berkulit kuning dan berwajah tampan.  Beliau Ir. Firdaus, seorang pengusaha yang sekarang menjadi Ketua Gapensi Kota Surabaya.

Pada silaturahim itu kami ngobrol tentang banyak hal.  Mulai dari cerita waktu beliau muda dan merantau dari Padang ke Surabaya, aktivitasnya sebagai pengusaha dan aktivitasnya di berbagai organisasi sosial.  Pada saat mau pulang, saya diberi sebuah buku yang banyak gambarnya.  Judulnya: “Ir Firdaus, Dalam Pejalanan Bisnis, Organisasi Profesi dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan”.

Setelah mendengarkan kuliah pendek dari Mas Ismail Nachu yang menjelaskan pentingnya kawan dalam menjalankan usaha, saya terdorong membaca buku pemberian Pak Firdaus.  Memang dari obrolan singkat, saya menangkap beliau terlibat di banyak organisasi sosial.  Beliau melakukan banyak inisiasi dalam masalah sosial.  Siapa tahu dapat memperoleh gambaran bagaimana pertemanan beliau dan bagaimana beliau membangunnya.

Dan betul, dari buku itu saya dapat membayangkan betapa luas pergaulan dan pertemanan Pak Firdaus.  Betapa luas aktivitas organisasi dan aktivitas sosial beliau yang tentu saja menjadi sarana membangun jejaring sosial.  Pak Firdaus paling tidak terlibat di delapan Oragnisasi, antara lain sebagai Ketua Gapensi Kota Surabaya, sebagai Wakil Ketua Kadin Surabaya, Ketua Komisi Antar Lembaga KONI JawaTimur, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Jawa Timur, Ketua Gebu Minang Jawa Timur.  Dan masih banyak lagi.

Tentu dari aktivitas di organisasi tersebut Pak Firdaus memiliki banyak teman dan akhirnya menjadi jejaring sosial yang kata Mas Ismail sangat penting untuk mengembangkan usaha.  Apalagi dari foto-foto yang ada di buku tersebut tampak sekali, jejaring Pak Firdaus dengan orang-orang penting.  Misalnya beberapa foto saat beliau mendampingi Pak Jusuf Kalla di beberapa kegiatan. Juga tampak beliau akrab dengan Pak Gamawan Fauzi (Mendagri) dan Pak Fasli Jalal (Kepala BKKBN dan mantam Wamendikbud).  Mungkin kita dapat berkomentar, karena sesama orang Sumatra Barat atau karena Ibu Jusuf Kalla orang sekampung dengan Pak Firdaus.  Atau karena sesama pengurus Gebu Minang.

Namun di foto lain, juga tampak kegiatan Pak Firdaus dengan Pak Ciputra dalam pengembangan kewirausahaan.  Juga ada foto bersama Walikota Surabaya dan Gubernur Sumatra Barat dalam kegiatan pemberian beasiswa bagi mahasiswa keluarga kurang mampu.  Ada juga foto-foto dengan Mahathir Mohamad dan Putra Mahkota Perlis Malaysia, dalam acara pengiriman mahasiswa Indonesia ke Malaysia.  Saya membayangkan betapa luas pergaulan Pak Firdaus.

Apa yang dapat dipetik dari pengalaman Pak Firdaus membangun jejaring sosial tersebut?  Pertama, jejaring sosial itu dibangun melalui keterlibatan beliau dalam berbagai organisasi dan aktivitas sosial kemasyarakatan.  Ketika terjadi gempa bumi di Sumatra Barat, Pak Firdaus menggalam sumbangan dari masyarakat Jawa Timur.  Kemudian diserahkan oleh Gus Ipul (Wagub Jawa Timur) kepada Gubernur Sumatra Barat.  Dengan begitu tentu hubungan baik akan terjalin antara mereka yang terlibat, khususnya pihak Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Sumatra Barat.

Aktivitas sosial ternyata tidak hanya melalui organisasi formal, tetapi juga aktivitas non formal.  Dari gambar dan cerita yang disampaikan, ternyata inisiatif mengembangkan kewirausahaan dapat menggandengkan beliau dengan Pak Ciputra, Ditjen Dikti dan beberapa pemerintah daerah.  Pelatihan mindmap yang difasilitasi mampu mengakrabkan pejabat Kota Surabaya dengan Pak Firdaus. 

Kedua, jejaring sosial mampu membuat Pak Firdaus akrab dan dipercaya oleh banyak pihak, baik para pejabat maupun sesame pengusaha.  Bahkan konon Pak Firdaus sering diminta menjembatani jika ada perbedaan pendapat atau perselihan pendapat antara pejabat maupun antara pengusaha.  Mungkin karena pengusaha tidak terikat hirakhi jabatan, maka dapat bebas ketemu dan berbicara dengan berbagai pihak.  Atau mungkin juga Pak Firdaus memang enak dalam berbicara, sehingga mudah diterima berbagai pihak.


Ketiga, saya menduga luasnya jejaring sosial memiliki kontribusi pekerjaan beliau.  Dari gambar yang ada di buku tampak bervariasinya proyek yang ditangani Pak Firdaus.  Artinya beliau mendapat kepercayaan berbagai pihak.  Jika pepatah mengatakan “tidak kenal maka tak cinta”, sangat mungkin pertemanan beliau yang luas menjadi pintu beliau mendapat kepercayaan untuk mengerjakan berbagai proyek. Tentu kepercayaan itu harus dibuktikan melalui kualitas pekerjaannya.  Semoga kita dapat belajar dari beliau.

Tidak ada komentar: