Tiga hari sebelum
Freya datang, saya dan isteri menyiapkan kamarnya. Kita menyiapkan kamar Lala, maksudnya kamar
yang dulu digunakan oleh Lala baik waktu masih gadis maupun sesudah menikah dan
pas ke Surabaya. Setelah kami bersihkan,
kita atur-atur posisi tempat tidurnya agar dapat digunakan tiga orang, Lala,
Bim dan Freya. Bahkan kita coba
ditambahi kasur di bawah, jaga-jaga kalau kawatir Freya tertimpa tangan Lala
atau Bim saat tidur.
Lama kami coba atur
sana-sini, tetapi kami merasa kurang besar.
Kasihan mereka, sehingga saya dan isteri memutuskan, biar Lala, Bim dan
Freya menggunakan kamar kami dan kami yang pindah menggunakan kamar Lala. Kamar kami memang sedikit lebih besar dan
posisi almari di pojok sehingga ruangan untuk tempat tidur dan sebagainya lebih
lebar.
Nah, ketika Freya
sudah datang dan ditidurkan oleh ibunya, saya dan isteri lama menunggui dan
melihat dia tidur. Lama-lama kepengin
tidur di dekatnya. Akhirnya Bim yang
mengalah tidur di kamar Lala, sedangkan Lala, Freya, saya dan isteri krutelan
tidur di kamar kami. Dan itu berlangsung
sampai sekarang, karena kami sangat senang memandangi Freya saat tidur dan
sangat sedang jika ikut mengisik-isik saat dia akan tidur.
Hari Sabtu tanggal
18 Juli 2915 kami ke Malang, beridul Fitri dengan Yang Ti (ibu mertua saya) dan
Mbah Mien (bulik saya, pengganti almarhum ibu saya dan tempat saya menumpang
saat kuliah) . Karena tidak memiliki
mobil besar dan rombongannya banyak, kami menggunakan 2 mobil. Saya menyopir dengan penumpang isteri saya,
Lama dan Freya. Reza menyopir dengan
penumpang Bim.
Sebelum ada Freya,
biasanya saya dan isteri bermalam di rumah Yang Ti. Namun kami ini saya ngotot harus menginap di
hotel, karena kasihan Freya kalau nanti tidur kruntelan dan apalagi ramai
karena banyak orang. Alhamdulillah kami
mendapatkan guest house yang murah di dekat kampus Widya Gama. Lagi-lagi kami pesan dua kamar, satu kamar
untuk Lala, Freya, saya dan isteri saya, satu kamar untuk Reza dan Bim.
Waktu balik ke
Surabaya, Lala pengin menyopir sehingga saya dan isteri duduk di bangku belakag
mengapit Freya yang ditidurkan di car sit.
Tidak tahu kenapa, Freya rewel sehingga saya tidak tega. Akhirnya, saya ganti yang menyopir dan Lala
duduk di bangku belakang menemani Freya.
Saya bilang ke Lala, lebih baik Yang Kung capek nyopir tetapi Freya
tenang di mobil.
Minggu ini merupakan
minggu dengan kesibukan khusus tetapi sangat menyenangkan. Sekitar jam 4.30, sekitar waktu subuh Freya
selalu sudah bangun dan usrek-usrek.
Biasanya maah saya goda dan dia tertawa.
Saya ajak bermain sampai pagi menjelang dimandikan. Dia sangat senang diajak ke halaman belakang
melihat burung. Setelah mandi dan mimik,
biasanya saya ajak jalan-jalan di depan rumah dengan menggunakan kereta dorong
yang konon namanya stroller.
Untunglah minggu ini
belum ada kesibukan. Paling-paling ke
Pascasarjana menyerahkan BKD dan mampir ke Fakultas untul beridul Fitri dengan
teman-teman. Sepulang dari kampus saya
meluncur ke Blauran untuk membeli anting-anting, karena anting-anting Freya
hilang satu. Seumur-umur baru kali ini
saya memberi perhiasan emas seperti itu, sehingga sebelum berangkat saya tanya
macam-macam kepada isteri saya agar tidak keliru. Saya juga membawa uang agak banyak, agar
jangan sampai kurang. Ee, ternyata
anting-anting bayi itu hanya 0,45 gram sehingga hanya sekitar 200 ribu
rupiah. Tiwase saya bawa uang agak
banyak.
Sesampai di rumah,
anting-anting di bersihkan dengan alkohol, dilumuri dengan gentamisin terus
dipasang. Alhamdulillah, persis seperti
yang hilang, sehingga hanya dipasang satu. Jadi Freya memakai anting-anting
lama pada telinga kiri dan anting-anting baru untuk telinga kanan. Orang pasti tidak tahu kalau itu sebenarnya
sisian, karena bentuknya sama dan ukurannya juga sangat mirip.
Pagi ini saya harus
ke Miyanmar untuk memenuhi undangan mengajar di SEAMEO CHAT selama dua hari.
Oleh karena itu, begitu bangun saya habiskan waktu menunggui Freya, mengisik-isiknya. Baru setelah adzan subuh, saya sholat dan
menulis tulisan yang Anda baca. Setelah
saya uploadpun, saya akan kembali ke kamar Freya dan jika sudah bangun akan mengajaknya
bermain. Pokoknya semua waktu untuk
Freya, sehingga isteri saya berkomentar, Yang Kung hanya mengurus Freya dan
melupakan yang lain. Dan saya menjawab,
memang Freya itu segalanya bagi saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar