Seperti
saya ceritakan yang lalu, koper saya terselip di penerbangan dari Chicago ke
Boston. Sebenarnya koper sudah diatur
oleh penerbangan sampai Boston. Pada
resi yang saya terima bersama boarding
pass juga tertulis Boston. Namun
sesuai dengan aturan di Amerika Serikat, saat di Chicago koper haris diambil
untuk clearance. Penerbangan internasionalnya Jakarta-Chicago,
sedangkan Chicago-Boston adalah penerbangan domestik.
Setelah
clearance, koper saya masukan kembali
ke drop bag. Namun sampai di bandara Boston tidak saya
temukan di tempat pengambilan bagasi.
Setelah saya urus di bagian loss
and found, dapat jawaban kalau koper saya terdeteksi di bandara Chicago dan
ikut penerbangan berikutnya. Jadi baru
sampai Boston sekitar pikul 22 waktu Boston.
Dijanjikan akan diantar ke hotel besuk pagi (Minggu) sekitar jam
10. Saya mengajukan usul agar dikirim
lebih pagi karena Minggu pagi sudah ada acara.
Petugas di bandata tidak berani menjanjikan dan hanya mengatakan akan “give a note to the morning officer”.
Walaupun
percaya pada penjelasan petugas tadi, namun saya sedikit kawatir karena dalam
koper tersebut ada baju, jas dan kelengkapan yang akan saya pakai selama acara
di Boston dan Washington. Untungnya saya
memasukkan dua baju batik dan satu celana panjang dalam koper jinjing, sehingga
dapat saya kenakan pada Minggu pagi.
Akhirnya
pada acara Briefing Minggu pagi saya mengenakan baju baik dan jaket. Agak kikuk juga karena jaketnya akan sangat casual.
Namun tetap saya kenakan karena ruangan tempat acara sangat dingin. Mungkin itu kebiasaan orang Amerika yang
mengeset suhu ruangan sekitar 17 derajat.
Ketika
acara akan dimulai, Sabeen Faizullah, salah satu staf EDC mengatakan kalau
koper saya sudah sampai dan sudah diantarkan ke kamar. Katanya koper diantar oleh staf penerbangan
pukul 05.30. Kaget juga mendengar
informasi itu. Segera saya cek, ternyata
koper belum ada di kamar. Saya tanyakan
ke front office, ternyata koper saya
sedang didorong oleh petugas hotel .
Sambil
berjalan menuju ruang acara saya merenung, begitu bagus layanan maskai
penerbangan di Amerika. Ketika saya
menanyakan koper saya yang “terselip”, petugas dapat mengetahui bahwa koper
saya terdeteksi di bandara Chicago dan dapat memastikan akan ikut penerbangan
yang sampai Boston pukul 22. Yang lebih
mengesankan walaupun tidak berjanji, ternyata petugas penerbangan dapat
mengantar koper saya pukul 05.30 sudah sampai hotel.
Pertanyaan
yang berputar di benak saya adalah “bagaimana layanan seperti itu dapat
terlaksana”. Tanpa bermaksud
menjelekkan tanah air, saya juga pernah mengalami ketlisut koper saat
penerbangan dari NTB ke Surabaya. Saat
ini saya naik Merpati dan koper saya ketlisut.
Akhirnya memang koper saya
kembali, namun mengurusnya cukup ruwet dan petugas sepertinya tidak tahu dimana
koper saya berada.
Apakah
sistemnya begitu bagus, sehingga dengan mudah petugas dapat mengecek dimana
koper yang hilang? Apakah begitu bagus
tanggung jawab petugas, sehingga petugas begitu sungguh-sungguh mencari koper
saya? Apakah begitu bagus aturan layanan
sehingga petugas mengantar koper saya pada pukul 05.30, walaupun jam kerja
mereka mulai pukul 09.00. Apakah begitu
bagus? Apakah begitu bagus?
Bukankah
orang Amerika terkesan sangat indivualistik?
Bukankah orang Amerika tidak mau bekerja di luar jam kerjanya? Bukankah orang Amerika masih tidur pada jam
05.30? Bukankah? Bukankah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar